Kata Mutiara Kisah Para Muallaf 21: Al-Husayn bin Salam, Rabbi Yahudi Yang Berpaling ke Kabah


Kisah Para Muallaf 21: Al-Husayn bin Salam, Rabbi Yahudi Yang Berpaling ke Kabah

Dalam kata mutiara kisah para muallaf 21 ini, kita akan menyimak perjalanan Al-Husayn bin Salam. Berita munculnya Muhammad sebagai nabi baru dari kalangan Arab, menyentaknya. Al-Husayn bin Salam yang seorang rabbi lantas makin penasaran. Ditemuinya sendiri Sang Nabi di Mekkah. Apa yang terjadi berikutnya?

*****
 
Bahkan sejak awal kedatangannya, Islam telah membuat sekian hati yang pernah menoleh ke arah lain, berpaling lagi ke Kabah. Tak terkecuali kisah Al-Husayn bin Salam, seorang rabbi Yahudi yang tinggal di Madinah pada masa Nabi Muhammad saw. Berstatus sebagai rabbi, pria ini tidak hanya mendapatkan penghormatan dari kalangan Yahudi semata. Mereka yang bukan golongannya sekalipun, mengakui bahwa Al-Husayn ibn Salam adalah pria yang benar-benar menjalankan segala perintah agama: hidup zuhud, jujur, ramah, baik hati, dan tak pernah melukai siapa pun di sekitar.

Al-Husayn yang pengetahuan agamanya begitu tinggi, tengah tertarik dengan bagian Taurat yang menyatakan kedatangan seorang nabi yang melengkapi semua pesan Allah dari nabi-nabi terdahulu. Ketika itulah, ia mendengar berita tentang seorang nabi baru di Mekkah, Muhammad.

Logika. Ini yang digunakan Al-Husayn. Dilacaknya semua bukti otentik kenabian Muhammad. Namanya, genealoginya, karakternya, dan segala hal tentang 'nabi orang Arab' ini. Al-Husayn tercekat. Orang ini benar-benar nabi! Tapi, karena ia Yahudi, dan nabi ini seorang yang datang dengan membawa agama berbeda, bagaimana mungkin Al-Husayn secara lisan mengakui?

---------------------------------------------------------------
 ---------------------------------------------------------------

Lalu, tibalah masa Nabi berangkat ke Yastrib (kelak Madinah). Ketika beliau berhenti di Qubah, seorang lelaki berlari-lari mengumumkan kehadiran Nabi ke selurh penjuru kota. Kala itu, Al-Husayn tengah berada di atas pohon palem. Begitu mendengar kabar tersebut, kalimat pertama yang tercetus dari sang rabi adalah, "Allahu Akbar! Allahu Akbar!"

Pertemuannya dengan sang nabi sangat mengesankan. Al-Husayn mendapatkan nama baru, Abdullah bin Salam. Dan, siapa orang Yastrib yang tidak terharu ketika kalimat pertama yang tecetus dari mulut sang nabi, "Wahai, manusia! Sebarkanlah perdamaian. Bagikan makanan. Berdoalah kala malam meraja, ketika orang pada umumnya terlelap. Inilah caramu memasuki Surga dalam keselamatan."

Kelak, masuk Islamnya Al-Husayn mengantar orang-orang Yahudi lain mengikuti jejaknya. Bukan pedang yang digunakan Nabi, bukan pula kalimat indah. Rasulullah mengajarkan segalanya melalui praktik langsung. Dan itu, lebih dari apa pun.

---------------------------------------------------------------
 ---------------------------------------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Jalaludin Rumi (Masnawi I) Mukadimah

Jenis-Jenis Istighfar: Adab Beristighfar dalam Kisah Nabi Yakub dan Nabi Yusuf

Amalan Doa Sehari-Hari: Zikir Malam Hari (Sebelum Tidur)