Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 6)
Kumpulan kata mutiara terbaik Nabi Muhammad saw. adalah pelajaran istimewa bagi seluruh umat manusia tanpa kecuali. Menyelami kata demi kata Rasulullah, kita akan merasa seperti tenggelam dalam samudera lepas yang membuat diri ini seakan hilang lenyap tak berarti. Betapa seseorang yang sudah terjamin masuk surga, dipuji penduduk langit dan bumi, mau bersusah payah dalam menjalani hidup: menghindari perbuatan menyekutukan Allah dan menghindari tindakan menyakiti sesama makhluk.
Menyelami kata demi kata Rasulullah, kita akan merasa seperti tenggelam dalam samudera lepas yang membuat diri ini seakan hilang lenyap tak berarti. Betapa seseorang yang sudah terjamin masuk surga, dipuji penduduk langit dan bumi, mau bersusah payah dalam menjalani hidup: menghindari perbuatan menyekutukan Allah dan menghindari tindakan menyakiti sesama makhluk.
Membaca kata mutiara berikut ini mungkin bisa memantik semangat; tetapi juga seperti menghadap pada sebuah cermin yang memantulkan Cahaya Abadi sehingga menimbulkan rasa malu yang dalam di lubuk hati. Layaklah ketika selesai membaca deretan kata mutiara dalam buku Jejak Rasul, kita, mengutip ucapan Abu al-Husayn an-Nuri, “suatu hari aku menatap cahaya dan aku terus menatapnya sehingga aku ingin menjadi cahaya itu; Cahaya di atas Cahaya.”.
Di bawah ini adalah kata mutiara Rasulullah bagian keenam disusun berdasarkan abjad.
------------------------------
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 1)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 2)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 3)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 4)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 5)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 6)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 7)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 8)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 9)
Kumpulan Kata Mutiara Terbaik Nabi Muhammad Saw (Bagian 10)
------------------------------
ILMU
Siapa pun yang menghormati orang berilmu, sama halnya dengan menghormati aku.
Carilah pengetahuan dari timangan hingga liang kubur.
Pengetahuan yang tidak ada manfaat darinya sama saja dengan harta yang sebagiannya tidak disedekahkan di jalan Allah.
Siapa pun yang mencari ilmu dan mendapatkannya akan mendapatkan dua pahala. Pertama, pahala atas keinginannya dan kedua karena mendapatkan pengetahuan. Jika ia tidak mendapatkan pengetahuan, ia tetap sudah mendapatkan satu ganjaran.
Siapa pun yang meninggalkan rumah untuk mencari ilmu, ia berjalan di jalan Allah hingga ia kembali.
Siapa pun yang mengetahui dirinya sendiri, mengetahui Allah.
Satu jam menimba ilmu lebih baik daripada tujuh puluh tahun terikat dalam ibadah.
Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah.
Belajarlah mengetahui dirimu sendiri.
Siapakah mereka yang berilmu? Mereka yang mempraktikkan apa yang mereka pelajari.
Bencana pengetahuan adalah ketika pengetahuan dilupakan; dan penyia-nyiaannya adalah ketika berbicara pada orang yang tidak memahami.
Seorang berilmu lebih berat digoda setan daripada seribu umat beragama yang bodoh.
Mencari pengetahuan adalah kewajiban bagi setiap muslim. Menyia-nyiakan pengetahuan dengan menyampaikannya kepada mereka yang tidak layak sama dengan memberikan mutiara, permata, dan emas di leher seekor babi.
Orang yang meninggal ketika mencari pengetahuan, demi meningkatkan kepasrahannya kepada Allah, akan dibangkitkan dalam keadaan hanya sederajat di bawah para nabi.
Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar Alquran dan yang mengajarkannya.
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
Ilmu membedakan antara yang baik dengan yang salah, penerang menuju ke surga, kawan di padang gersang, sekutu di saat tak ada teman, penuntun menuju kebahagiaan, pendorong saat kita jatuh, hiasan saat kita berkumpul dengan sesama, dan senjata di saat berhadapan dengan musuh
Allah tidak akan mencabut ilmu setelah diberikan dengan mencabutnya secara langsung. Allah akan mencabut ilmu tersebut dengan cara mematikan para ulama beserta ilmu mereka sehinga tersisalah orang-orang bodoh. Mereka disuruh memberikan fatwa dengan pendapat sendiri. Mereka ini sesat dan menyesatkan.
Jangan iri hati kecuali pada dua orang; yaitu dia yang diberi harta benda oleh Allah lantas memanfaatkannya dalam kebaikan dan dia yang diberi ilmu oleh Allah lantas memanfaatkan ilmu tersebut serta mengajarkannya.
Jika sebuah urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah kebinasaan.
Barangsiapa diberi fatwa lalu diamalkan fatwa tersebut tanpa ilmu (tanpa memiliki dasar tentang fatwa tersebut), maka dosanya ditimpakan kepada yang memberi fatwa tersebut. Barangsiapa yang memberi pertimbangan tentang sebuah urusan kepada saudaranya padahal ia tahu bahwa ada yang lebih mengetahui kebenaran tentang urusan tersebut (benar salahnya, artinya orang tersebut memberi pertimbangan hanya demi prestise, tanpa pengetahuan) maka orang yang memberi pertimbangan tersebut sudah berkhianat kepada yang meminta pertolongan.
Sesungguhnya petunjuk dan ilmu yang ditugaskan oleh Allah untukku (Nabi Muhammad saw.) menyiarkannya, bagaikan hujan yang jatuh ke tanah. Sebagian tanah ada yang baik sehingga dapat menerima air, menyimpannya, kemudian menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang lain. Sebagian berupa tanah kering, tapi masih dapat menyimpan air. Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan tanah yang kering yang mengandung air itu sehingga manusia masih dapat minum, menyiram, dan bercocok tanam darinya. Sebagian lagi berupa tanah berbatu yang tidak bisa menyimpan air dan tidak dapat pula menumbuhkan rerumputan. Demikianlah perumpaman orang yang pandai dengan agama Allah dan ilmu atau petunjuk-petunjuk dari Allah yang bisa memberi manfaat pada dirinya, dia belajar hingga pandai lalu mengajarkan ilmunya (kepada orang lain). Demikian pula perumpamaan orang yang tidak peduli yang tidak dapat menerima petunjuk ajaran Allah yang melalui perantaraanku.
Perumpamaan diriku (Nabi Muhammad saw.) adalah bagaikan seorang laki-laki yang menyalakan api, lalu mulailah laron-laron dan serangga-serangga (umat manusia) mengerumuni api. Laki-laki tersebut mencegat laron dan serangga-serangga tadi, jangan sampai terpanggang dalam api. Aku akan selalu menarik kalian dari belakang, jangan sampai kalian tertimpa kemalangan demikian, tetapi ada di antara kalian yang memberontak lepas dari tanganku.
IMAN
Seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad saw. apa yang menjadi tanda keimanannya. Nabi berkata, “Jika engkau memperoleh kebahagiaan atas perbuatan baik yang sudah kaulakukan dan jika kau berduka atas perbuatan buruk yang sudah kauperbuat, maka kau adalah orang yang beriman.”
Sebagaimana emas diuji dengan ditempatkan dalam sebuah wadah di atas api, demikianlah orang beriman diuji melalui malapetaka dan bencana.
INDAH
Nabi Muhammad saw. berkata, “barangsiapa yang memiliki kebanggaan diri setitik saja tidak akan masuk surga.” Seseorang kemudian berkata, “bukankah seseorang biasa-nya senang memiliki pakaian indah dan alas kaki yang baik?” Nabi Muhammad saw. menjawab, “Allah adalah Yang Maha Indah dan Ia menyukai hal-hal indah; tapi kebanggaan akan membuat manusia berada dalam kehinaan.”
ISLAM
Seorang sahabat berkata, “Wahai Nabi, jelaskan kepadaku yang dimaksud dengan Islam!” Nabi Muhammad saw. menjawab, “katakan, ‘aku percaya kepada Allah’, setelah itu, mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”
Musuh terbesar Allah adalah mereka yang masuk Islam, tapi tetap melakukan tindakan jahat, dan siapa pun yang menumpahkan darah manusia tanpa sebab apa pun.
Ketika Nabi ditanyai, “apa yang disebut Islam?” Nabi Muhammad saw. menjawab, “berpantang (dari dunia) dan patuh kepada Allah.” Nabi ditanya pula, “apakah kebaikan paling sempurna dari sebuah iman?” Nabi menjawab, “pembawaan diri yang ramah tamah.” Nabi ditanya lagi, “apakah hijrah yang paling sempurna?” Nabi menjawab, “menolak hal-hal yang tidak disetujui Allah.”
Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah (berpasrah diri kepada Allah). Orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, adakah anak binatang yang terpotong hidungnya?
Apakah kautahu mengenal apa yang menjadi dasar Islam sekaligus yang menghancurkannya? Kesalahan mereka yang berilmu, perdebatan orang munafik, dan perintah penguasa yang tersesat jalannya (tidak berpasrah diri kepada Allah).
Islam yang paling baik adalah dengan jalan memberi makanan dan memberi salam kepada siapa pun yang kaukenal dan siapa pun yang tidak kau kenal.
Orang Islam adalah orang yang telah menyelamatkan orang-orang Islam dari bahaya lisan dan tangannya (menggunjing dan membunuh). Orang hijrah adalah orang yang menjauhi segala hal yang dilarang Allah.
Tidak ada seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (suci, berserah diri kepada Allah) sampai dianggap sempurna tutur katanya (dewasa).
Orang Islam itu saudara sesama muslim, mereka tidak menganiaya dan tidak membiarkan sesamanya teraniaya. Barangsiapa yang menolong saudaranya, Allah akan menolong kebutuhannya pula. Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang Islam, Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang menutupi rahasia orang Islam, Allah akan menutupi rahasianya pada hari kiamat.
Dua orang Islam yang bertemu kemudian berjabat tangan, dosa kedua orang tersebut diampuni sebelum keduanya berpisah.
Orang mukmin tidak akan terjerumus dua kali dalam lubang yang sama.
ILMU
Siapa pun yang menghormati orang berilmu, sama halnya dengan menghormati aku.
Carilah pengetahuan dari timangan hingga liang kubur.
Pengetahuan yang tidak ada manfaat darinya sama saja dengan harta yang sebagiannya tidak disedekahkan di jalan Allah.
Siapa pun yang mencari ilmu dan mendapatkannya akan mendapatkan dua pahala. Pertama, pahala atas keinginannya dan kedua karena mendapatkan pengetahuan. Jika ia tidak mendapatkan pengetahuan, ia tetap sudah mendapatkan satu ganjaran.
Siapa pun yang meninggalkan rumah untuk mencari ilmu, ia berjalan di jalan Allah hingga ia kembali.
Siapa pun yang mengetahui dirinya sendiri, mengetahui Allah.
Satu jam menimba ilmu lebih baik daripada tujuh puluh tahun terikat dalam ibadah.
Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah.
Belajarlah mengetahui dirimu sendiri.
Siapakah mereka yang berilmu? Mereka yang mempraktikkan apa yang mereka pelajari.
Bencana pengetahuan adalah ketika pengetahuan dilupakan; dan penyia-nyiaannya adalah ketika berbicara pada orang yang tidak memahami.
Seorang berilmu lebih berat digoda setan daripada seribu umat beragama yang bodoh.
Mencari pengetahuan adalah kewajiban bagi setiap muslim. Menyia-nyiakan pengetahuan dengan menyampaikannya kepada mereka yang tidak layak sama dengan memberikan mutiara, permata, dan emas di leher seekor babi.
Orang yang meninggal ketika mencari pengetahuan, demi meningkatkan kepasrahannya kepada Allah, akan dibangkitkan dalam keadaan hanya sederajat di bawah para nabi.
Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar Alquran dan yang mengajarkannya.
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
Ilmu membedakan antara yang baik dengan yang salah, penerang menuju ke surga, kawan di padang gersang, sekutu di saat tak ada teman, penuntun menuju kebahagiaan, pendorong saat kita jatuh, hiasan saat kita berkumpul dengan sesama, dan senjata di saat berhadapan dengan musuh
Allah tidak akan mencabut ilmu setelah diberikan dengan mencabutnya secara langsung. Allah akan mencabut ilmu tersebut dengan cara mematikan para ulama beserta ilmu mereka sehinga tersisalah orang-orang bodoh. Mereka disuruh memberikan fatwa dengan pendapat sendiri. Mereka ini sesat dan menyesatkan.
Jangan iri hati kecuali pada dua orang; yaitu dia yang diberi harta benda oleh Allah lantas memanfaatkannya dalam kebaikan dan dia yang diberi ilmu oleh Allah lantas memanfaatkan ilmu tersebut serta mengajarkannya.
Jika sebuah urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah kebinasaan.
Barangsiapa diberi fatwa lalu diamalkan fatwa tersebut tanpa ilmu (tanpa memiliki dasar tentang fatwa tersebut), maka dosanya ditimpakan kepada yang memberi fatwa tersebut. Barangsiapa yang memberi pertimbangan tentang sebuah urusan kepada saudaranya padahal ia tahu bahwa ada yang lebih mengetahui kebenaran tentang urusan tersebut (benar salahnya, artinya orang tersebut memberi pertimbangan hanya demi prestise, tanpa pengetahuan) maka orang yang memberi pertimbangan tersebut sudah berkhianat kepada yang meminta pertolongan.
Sesungguhnya petunjuk dan ilmu yang ditugaskan oleh Allah untukku (Nabi Muhammad saw.) menyiarkannya, bagaikan hujan yang jatuh ke tanah. Sebagian tanah ada yang baik sehingga dapat menerima air, menyimpannya, kemudian menumbuhkan rerumputan dan tetumbuhan yang lain. Sebagian berupa tanah kering, tapi masih dapat menyimpan air. Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan tanah yang kering yang mengandung air itu sehingga manusia masih dapat minum, menyiram, dan bercocok tanam darinya. Sebagian lagi berupa tanah berbatu yang tidak bisa menyimpan air dan tidak dapat pula menumbuhkan rerumputan. Demikianlah perumpaman orang yang pandai dengan agama Allah dan ilmu atau petunjuk-petunjuk dari Allah yang bisa memberi manfaat pada dirinya, dia belajar hingga pandai lalu mengajarkan ilmunya (kepada orang lain). Demikian pula perumpamaan orang yang tidak peduli yang tidak dapat menerima petunjuk ajaran Allah yang melalui perantaraanku.
Perumpamaan diriku (Nabi Muhammad saw.) adalah bagaikan seorang laki-laki yang menyalakan api, lalu mulailah laron-laron dan serangga-serangga (umat manusia) mengerumuni api. Laki-laki tersebut mencegat laron dan serangga-serangga tadi, jangan sampai terpanggang dalam api. Aku akan selalu menarik kalian dari belakang, jangan sampai kalian tertimpa kemalangan demikian, tetapi ada di antara kalian yang memberontak lepas dari tanganku.
IMAN
Seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad saw. apa yang menjadi tanda keimanannya. Nabi berkata, “Jika engkau memperoleh kebahagiaan atas perbuatan baik yang sudah kaulakukan dan jika kau berduka atas perbuatan buruk yang sudah kauperbuat, maka kau adalah orang yang beriman.”
Sebagaimana emas diuji dengan ditempatkan dalam sebuah wadah di atas api, demikianlah orang beriman diuji melalui malapetaka dan bencana.
INDAH
Nabi Muhammad saw. berkata, “barangsiapa yang memiliki kebanggaan diri setitik saja tidak akan masuk surga.” Seseorang kemudian berkata, “bukankah seseorang biasa-nya senang memiliki pakaian indah dan alas kaki yang baik?” Nabi Muhammad saw. menjawab, “Allah adalah Yang Maha Indah dan Ia menyukai hal-hal indah; tapi kebanggaan akan membuat manusia berada dalam kehinaan.”
ISLAM
Seorang sahabat berkata, “Wahai Nabi, jelaskan kepadaku yang dimaksud dengan Islam!” Nabi Muhammad saw. menjawab, “katakan, ‘aku percaya kepada Allah’, setelah itu, mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.”
Musuh terbesar Allah adalah mereka yang masuk Islam, tapi tetap melakukan tindakan jahat, dan siapa pun yang menumpahkan darah manusia tanpa sebab apa pun.
Ketika Nabi ditanyai, “apa yang disebut Islam?” Nabi Muhammad saw. menjawab, “berpantang (dari dunia) dan patuh kepada Allah.” Nabi ditanya pula, “apakah kebaikan paling sempurna dari sebuah iman?” Nabi menjawab, “pembawaan diri yang ramah tamah.” Nabi ditanya lagi, “apakah hijrah yang paling sempurna?” Nabi menjawab, “menolak hal-hal yang tidak disetujui Allah.”
Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah (berpasrah diri kepada Allah). Orang tuanyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana seekor binatang yang melahirkan seekor anak tanpa cacat, adakah anak binatang yang terpotong hidungnya?
Apakah kautahu mengenal apa yang menjadi dasar Islam sekaligus yang menghancurkannya? Kesalahan mereka yang berilmu, perdebatan orang munafik, dan perintah penguasa yang tersesat jalannya (tidak berpasrah diri kepada Allah).
Islam yang paling baik adalah dengan jalan memberi makanan dan memberi salam kepada siapa pun yang kaukenal dan siapa pun yang tidak kau kenal.
Orang Islam adalah orang yang telah menyelamatkan orang-orang Islam dari bahaya lisan dan tangannya (menggunjing dan membunuh). Orang hijrah adalah orang yang menjauhi segala hal yang dilarang Allah.
Tidak ada seorang anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (suci, berserah diri kepada Allah) sampai dianggap sempurna tutur katanya (dewasa).
Orang Islam itu saudara sesama muslim, mereka tidak menganiaya dan tidak membiarkan sesamanya teraniaya. Barangsiapa yang menolong saudaranya, Allah akan menolong kebutuhannya pula. Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang Islam, Allah akan menghilangkan kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang menutupi rahasia orang Islam, Allah akan menutupi rahasianya pada hari kiamat.
Dua orang Islam yang bertemu kemudian berjabat tangan, dosa kedua orang tersebut diampuni sebelum keduanya berpisah.
Orang mukmin tidak akan terjerumus dua kali dalam lubang yang sama.
Komentar
Posting Komentar